
Bela Negara di masa Pandemi
Menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 serta mendukung program pemerintah dalam menanggulangi Covid 19, Kementerian Pertahanan dan Dharma Wanita Persatuan menyelenggarakan webinar Bela Negara yang mengusung tema “Bela Negara di masa Pandemi.#BersatuNusaBangsaBelaNegara, Senin 16 Agustus 2021.
Acara diawali dengan sambutan Penasihat DWP Kementerian Pertahanan, Ibu Metty M. Herindra. Dalam sambutannya Ibu Metty menjelaskan bahwa tugas kita sebagai seorang ibu adalah menjadi air di tengah keluarga kita, menjadi sumber kehidupan dan sebagai seorang isteri mengabdi kepada suami dengan penuh keikhlasan. Selain itu sebagai orang tua, membentuk anak-anak agar menjadi generasi yang berakhlak, berkarakter dan berilmu
Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan, Ibu Erni Tjahjo Kumolo yang turut hadir pada acara ini menjelaskan bahwa cara melakukan bela negara pada masa pandemi Covid-19 dapat diwujudkan dengan di antaranya mematuhi protokol kesehatan. Cara mematuhi protokol kesehatan adalah dengan s elalu menjalankan 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Selain itu Ibu Erni mengajak kepada seluruh orang tua untuk menjaga keluarga masing-masing dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, batasi mobilitas, tinggal di rumah saja.
“Dengan semangat bela negara kita akan mampu mewujudkan negara Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian dan berlandaskan gotong royong” demikian disampaikan Menteri Pertahanan RI, Bapak Prabowo Subianto
Bapak Prabowo juga yakin bahwa kita bisa melaksanakan bela negara dan dapat melalui pandemi covid19 ini, selain itu berharap webinar ini dapat menjadi momentum yang baik untuk meningkatkan semangat kita membela negara dan membangun bangsa.
Chocky Sitohang memulai podcast bersama wakil Menteri Pertahanan RI LetJend TNI Muhammad Herindra dan Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan, Brigjen TNI DR. Jubei Levanto dikatakan bahwa bela negara merupakan kewajiban seluruh warga negara Indonesia bukan hanya TNI Polri saja. Bela negara tidak harus dengan memegang senjata tetapi dengan menggunakan talenta yang dimiliki masing-masing orang.
Dijelaskan pula bahwa peran ibu rumah tangga dalam membela negara dapat dilakukan dengan cara memberikan semangat kepada suami untuk menjalankan tugasnya dengan baik di kantor, serta melayani kebutuhan suami.
Di Indonesia 5 bulan di awal pandemi ternyata tingkat kecemasan masyarakat mencapai 65% sedangkan yang mengalami depresi sekitar 62% dari jumlah itu yang banyak diserang adalah remaja dan perempuan, demikian disampaikan seorang Enterpreneur, Psychologist, Motivator, Micro Expression Expert, Ibu Poppy Amalya.
Mengapa perempuan ? karena perempuan tuntutannya banyak, seperti sebagai seorang ibu yang harus mendampingi suami dan anak-anaknya juga orang tua yang sudah memasuki usia lanjut. Kesemuanya itu tidaklah mudah karena seorang ibu harus tetap terlihat sempurna.
Sedangkan remaja mempunyai emosi yang mudah naik turun setiap harinya, mereka membutuhkan sosialisasi bersama teman-temannya, dengan tidak boleh melakukan aktifiitas di luar rumah, menyebabkan remaja menjadi mudah gelisah.
Lalu bagaimana mengatasinya ? lakukan self healing diantaranya dengan mindfulness (mengkondisikan pikiran kita hanya pada masa kini, tidak masa lalu juga masa depan), self talk (berbicara positif dengan diri sendiri karena akan meningkatkan kualitas emosi dan perasaan), mengelola stress dengan baik dan benar juga selalu berpikir positif.
Dalam closing speech Ketua DWP Kementerian Pertahanan, Ibu Yayuk Donny Ermawan Taufanto menyampaikan sebagai seorang wanita, istri dan ibu mempunyai kewajiban memastikan anggota keluarganya dalam keadaan sehat. Selain itu juga agar seluruh peserta dapat menjadikan pandemi ini sebagai momentum untuk meningkatkan semangat kita dalam membela negara dan membangun bangsa.