
Pelatihan Daring BISA ( Bahagia Minim Sampah)
Pelatihan Daring dengan tema BISA (Bahagia Minim Sampah), kerjasama Dharma Wanita Persatuan dengan Direktorat Jendral PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan , Jumat 2 Oktober 2020 telah memasuki sesi kedua, untuk melaksanakan missi ke-3, dari empat rangkaian sesi pelatihan.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ibu Ambarwati Bambang Hendroyono, dalam sambutannya mengatakan dengan saling berbagi informasi maka diharapkan dapat memotivasi dan memberikan semangat kepada seluruh peserta, selain itu juga dapat memberikan edukasi dan menambah wawasan kepada seluruh anggota Dharma Wanita Persatuan.
Dilanjutkan dengan sambutan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ibu Siti Nurbaya, dikatakan bahwa persoalan sampah di Indonesia belumlah selesai dan menjadi tantangan yang sangat berat bagi kita semua namun kita harus optimis dapat menyelesaikan permasalahan sampah tersebut.
Agar kita dapat maju maka manfaatkanlah kesempatan pelatihan ini sehingga kita dapat memahami bagaimana mengelola sampah lebih baik lagi dan Indonesia dapat menjadi bersih dan sehat.
Pada sesi 2 ini Ibu Shanti Syahrir turut menjelaskan materi “Cegah Sampah”, dimana cara yang paling mudah adalah dengan Berani tolak sampah, yaitu tolak barang sekali pakai, tolak jajanan dengan bungkus selain daun, tolak sedotan plastik.
Dalam pengelolaan kompos juga terdapat tantangan ataupu hambatan, diantaranya membuat rumah menjadi penuh karena harus menyimpan sementara hasil pilahan, sulit mencari pihak ke 3 yang akan menerima.
Pemateri pertama adalah Ibu Irma Yeny , menurut Ibu Irma untuk mengurangi sampah banyak yang dapat dilakukan diantaranya, membawa kotak makan sendiri, stop kantong kresek, stop membeli tisue, tolak styrofoam, membuat lubang biopori.
Selain itu juga diperlukan perencanaan dalam berbelanja selain lebih hemat juga dapat membuat sampah lebih terkendali lagi.
Dilanjutkan dengan pemaparan oleh Ibu Nina Pierre, yang mempunyai program” 30 hari kurangi sampah, bisa ?”. Menurut Ibu Nina untuk memulai kebiasaan yang baik dimulai dari diri sendiri sehingga akan menularkan melalui semua kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
Pemaparan terakhir dibawakan oleh Ibu Fadjar Satyani, dijelaskan bahwa pada bulan Ramadhan justru sampah meningkat 30 % di bandingkan dengan bulan biasa hal itu disebabkan karena perilaku manusia di saat berbuka puasa (mengemas makanan & minuman dg sterafoam, mika, plastik). Untuk mengurangi penumpukan sampah modal yang terpenting adalah pengendalian diri.
Acara ditutup dengan foto bersama.