Peran Perempuan Dalam Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Menuju Indonesia Unggul
Indonesia Wellness Master Association, Wellness & Healthcare Entreprenuer Association (WHEA) & Indonesia Wellness Spa Professional Association (IWSPA) menyelenggarakan kegiatan talk show secara virtual dengan judul,”Peran Perempuan Dalam Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Menuju Indonesia Unggul,” Rabu 07 September 2022.
Dalam acara tersebut Ibu Giwo Rubianto selaku Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) menyampaikan bahwa posisi perempuan sangat vital sebagai pilar dan pelopor kesadaran akan kesehatan karena secara sosio-kultural perempuan hidup di tengah-tengah masyarakat yang mengetahui seluk beluk masalah riil selain itu juga perempuan dekat dengan generasi dan anak yang sedang tumbuh dan membutuhkan edukasi termasuk edukasi akan pentingnya menjaga kesehatan.”
Untuk itu maka perempuan harus mendapat dukungan dalam berbagai aspek kehidupan hal itu dilakukan dengan cara memberikan kesempatan yang sama untuk dapat meningkatkan kapasitas membuat karya nyata sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan serta masyarakat.
Staff Ahli Dharma Wanita Persatuan Pusat, Ibu D. Sasanti Sidharta menjelaskan perbedaan sifat dan peran yang dilekatkan masyarakat kepada jenis kelamin laki-laki, perempuan dan interseks. Perbedaan gender dibentuk oleh masyarakat, karenanya dapat berubah dari waktu, namun diyakini sebagai sesuatu yang baku (kodrat).
Dimana terdapat lima bentuk ketidak adilan gender, yaitu stereotip, beban berlebihan, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan
Pada acara webinar ini juga menampilkan paparan dari Medical Affairs and Healthcare Communicator, dr. Dewi Virdianti P dan Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals, dr. Adeline Devita.
dr. Dewi Virdianti P menjelaskan bahwa trend obesitas di Indonesia mengalami peningkatan, dimana lebih banyak diderita oleh wanita (32,9%). Untuk itu bila sudah terjadi obesitas maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu dengan diet rendah energi seimbang dengan pengurangan energi 500-1000 kkal dari kebutuhan sehari dengan cara mengurangi konsumsi karbohidrat komplek (nasi, roti, kentang, jagung dan sereal), makan dengan pola piring T, hindari konsumsi karbohidrat sederhana seperti gula pasir, gula merah, sirop, kue manis dan gurih, selai, dodol dll dan yang terakhir mengurangi konsumsi lemak seperti mengolah makanan dengan di goreng, menggunakan santan kental, mentega, margarin
Menurut dr. Adeline Devita kita harus memperhatikan apa yang dikonsumsi. Untuk melakukan prinsip diet sehat yang harus dilakukan adalah dengan pengaturan pola makan, aktifitas fisik dan perubahan perilaku