
Seminar Nasional Tahun 2022
Seminar Nasional DWP tahun 2022, mengambil tema “DWP Bergerak Bersama Untuk Mewujudkan Keluarga Bahagia dan Sejahtera,” yang diselenggarakan mulai tanggal 1 sd 3 Desember 2022 diikuti 475 peserta, terdiri dari DWP Instansi Pemerintah Pusat dan Provinsi, Kabupaten/Kota.
Ketua I DWP Pusat, Ibu Suyani Agung Kuswandono selaku Ketua Panitia Semnas melaporkan bahwa Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh DWP Pusat ini, sebagai salah satu rangkaian acara HUT Ke23 Dharma Wanita Persatuan.
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain adalah Kunjungan Kerja ke Desa Binaan DWP Pusat di Desa Parungsari, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Kabupaten Karawang dan Lomba SKJ (Senam Kesegaran Jasmani), yang telah diikuti oleh 29 DWP IPP dan 69 DWP Provinsi/Kabupaten/Kota.
Ketua Umum DWP, Ibu Franka Makarim dalam sambutannya pada acara seminar ini mengatakan bahwa sebuah keluarga dan bangsa akan menjadi kuat dan berdaya jika perempuan didalamnya juga kuat dan cerdas. Perempuan memegang peran penting dalam mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Diharapkan dengan adanya acara seminar nasional DWP pembangunan sumber daya manusia yang bermutu, tangguh dan mandiri, bisa terwujud.
Selanjutnya Ibu Franka Makarim didampingi Ibu Suyani Agung Kuswandono memukul gong sebagai tanda telah resmi dibukanya acara Semianr Nasional DWP tahun 2022.
Bertindak sebagai Keynote Speaker, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Ibu Bintang Puspayoga. Dikesempatan ini Ibu Bintang mengatakan bahwa keluarga sebagai unit terkecil mempunyai peran sangat penting dalam menentukan kualitas hidup bangsa. Kedudukan keluarga tidak terlepas dari peran perempuan, artinya perempuan adalah kekuatan bangsa yang luar biasa.
“Upaya negara dan pemerintah di dalam memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak tidak bisa dilakukan sendiri namun harus didukung oleh seluruh komponen bangsa, berawal dari keluarga sebagai sekolah utama dan pertama dalam membentuk karakter anak dan menjadi tempat berlindung bagi anak dan perempuan,” hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan KPPPA, Ibu Ratna Susianawati.
Dr. Fajar Firdawati, pada paparannya di hari ke dua Seminar Nasional menjelaskan angka prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi. Sehingga perlu adanya upaya pemerintah, melalui rencana aksi nasional. Salah satu program dalam rencana aksi nasional itu adalah pelaksanaan intervensi pada keluarga dalam penurunan stunting, namun upaya ini dibutuhkan kolaborasi dan koordinasi lintas sektor dan multi pihak untuk mensinergikan program/kegiatan kunci.
Perempuan memiliki tantangan yang lebih besar daripada laki-laki di Era Digital, sehingga Kementerian Kominfo mendorong pemberdayaan dan partisipasi digital perempuan melalui program pengembangan start-up; transformasi digital dengan Inklusif, memberdayakan dan berkelanjutan; gerakan nasional literasi digital yang aktif melalukan training, pendampingan, dan webinar digital entrepreneurship, disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian komunikasi dan Informatika, Ibu Mira Tayyiba dalam paparannya.
Tantangan perempuan dalam memperkuat ekonomi di era digital ini diantaranya adalah
peluang Pasar yang belum tergarap dengan baik, sehingga bagaimana memperluas pangsa pasar yang tepat dengan fitur produk yang dijual, untuk itu Didiet Maulana sebagai seorang perancang busana/pendiri ikat Indonesia menyampaikan bahwa sebagai seorang pelaku usaha harus pandai membaca peluang. Selain itu juga keterbatasan finansial, sehingga dibutuhkan permodalan, laporan keuangan, dan pengetahuan investasi yang cukup.
Vice President Pegadaian Kebayoran Baru, Bapak Tomy Djoko Tri Rahardjo mengatakan Pegadaian memiliki program untuk mendukung UMKM, yakni akses permodalan dengan prosedur mudah Pendampingan UMKM yang berbasis Online (Blast Module & Youtube Stream); Onsite (Pelatihan Modul) dan Kunjungan On The Spot (Konsultasi & QC). Untuk itu program-program ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh tingkatan Kepengurusan karena DWP sudah bekerjasama dnegan Pegadaian.
Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Brigjen Pol. Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi, SIK, SH, MM, MH menyampaikan bahwa perempuan mempunyai peran yang sangat strategis untuk mewujudkan keluarga anti korupsi karena ada tiga peran perempuan, yaitu sebagai isteri (mendampingi, mendukung dan mengingatkan suaminya untuk menghindari tindakan korupsi), ibu (berperan untuk menanamkan karakter dan memberikan sari tauladan untuk keluarganya) dan anggota masyarakat (mendidik masyarakat dan berperan untuk dirinya agar mampu menjauhkan perbuatan-perbuiatan yang mengarahkan kepada tidak pidana korupsi.
Ada beberapa tips yang diberikan Bapak Rudi Hernanda tentang bagaimana mengeloala kekuatan dalam diri untuk menggapai kebahagiaan, yaitu dengan cara membangun berpikir positif (berpikir kritis, pribadi terbuka, hikmah masalah), membangun emosional positif (afirmasi positif, tulus melayani, kendalikan emosi, hormat, puji dan hadiah, Bahagia: (membuang kenagan buruk) juga nembangun spiritual positif
Sebagai penutup Seminar Nasional DWP Tahun 2022, Ketua 3 DWP Pusat Ibu Ninuk Zudan AF menyampaikan, melalui Seminar Nasional ini maka rencana tindak lanjut bagi seluruh tingkat Kepengurusan dengan berpedoman pada Keputusan Ketua Umum Tahun 2022 tentang Penetepan Program Kerja DWP Tahun 2022-2024 yaitu melakukan sosialisasi /kampaye terkait peran DWP dalam perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan, penurunan dan pencegahan stunting dan melakukan pelatihan untuk keluarga ASN dan masyarakat untuk meningkatkan keterampilan untuk bisa melakukan dan mengembangkan kegiatan usaha.
Acara Semnas, juga diramaikan dengan bazar produk-produk UMKM.