
Webinar Pemberdayaan Ekonomi Produktif dan Kreatif, Traditional Culinary Class
Dharma Wanita Persatuan Pusat bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif/Baparekraf dan DWP Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif/ Baparekraf, mengadakan Webinar “Pemberdayaan Ekonomi Produktif dan Kreatif bagi Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan di Masa Pandemi”, “Traditional Culinary Class”, Rabu 7 Oktober 2020.
Acara dibuka oleh Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan Ibu Erni Tjahjo Kumolo, dalam sambutannya dikatakan pelatihan virtual ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitas SDM. Kuliner merupakan salah satu daya tarik untuk melakukan kunjungan wisata ke suatu daerah, juga sebagai alat promosi dan pembentuk citra destinasi yang efektif dalam mendorong kepercayaan wisatawan. Dimasa pandemi ini, wisata kuliner menjadi salah satu sektor yang terkena dampaknya, ekonomi kreatif haruslah menjadi salah satu solusi bagi kita dan masyarakat untuk mempertahankan kondisi finansial keluarga.
Dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif/Baparekraf, Ibu Elsie Restog Kusuma, disampaikan dalam sambutannya Indonesia sangat kaya akan ragam kuliner tradisional. Dari Sabang sampai Merauke mempunyai makanan khas daerah masing-masing yang kenikmatannya tidak diragukan lagi. Namun di sisi yang lain, saat ini banyak generasi muda kita beralih selera kepada kuliner manca negara. Sungguh ini fakta yang menyedihkan. Untuk itu kita sebagai wanita garda terdepan dalam keluarga, harus dapat menyelamatkan aset kuliner bangsa ini. Kita ajak generasi muda kita untuk tetap mencintai , merasa memiliki dan menjaga ragam kuliner nusantara.
Terakhir sambutan disampaikan oleh Kepala Pusat Pengembangan SDM Parekraf-Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif Bapak Anwar Anggara Hayun Anujuprana “tujuan diadakan webinar ini adalah untuk memberikannya pengetahuan tentang kepada ibu-ibu khususnya anggota Dharma Wanita Persatuan. Kuliner merupakan salah satu yang cukup terdampak terlebih setelah ada peraturan PSBB. Ibu-ibu sebagai garda terdepan diharapkan untuk terus mendukung kuliner Indonesia dengan cara menghidangkan makanan menggunakan bahan yang mudah diperoleh sehingga menghasilkan makanan yang enak juga higienis.
Adapun sejarah kue Indonesia dan cara pembuatan kue serta masakan tradisional (di sini sebagai contoh pembuatan kue gethuk & soup kampung, disampaikan oleh cheff Iwan Riyadi Msi, sbg narsumnya.