Berkebun di Era New Normal Covid-19 untuk Ketahanan Pangan Keluarga
Untuk memperingati hari Kartini tahun 2021, Dharma Wanita Persatuan Pusat bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, menyelenggarakan webinar dengan tema “ Berkebun di Era New Normal Covid-19 untuk Ketahanan Pangan Keluarga.”
Webinar diselenggarakan secara virtual, Kamis 15 April 2021.
Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan, Ibu Erni Tjahjo Kumolo berkesempatan membuka acara webinar ini, dan menyampaikan bahwa saat ini krisis pangan mengancam Indonesia sebagai dampak pandemi Covid-19, namun beragam aktivitas bisa dilakukan, salah satunya adalah berkebun sayuran di pekarangan rumah. Diharapkan dengan melakukan kegiatan di pekarangan rumah dapat menjadi solusi pemenuhan pangan skala rumah tangga, berbiaya murah dan mudah dilakukan.
Dalam webinar ini diserahkan secara virtual bibit buah2an kepada ibu Erni Tjahyo Kumolo.

Keynote Speech pada acara ini adalah Kepala BKP Kementerian Pertanian, Dr.Ir. Agung Hendriadi, M.Eng, dikatakan bahwa Badan Ketahanan Pangan sangat mendukung kegiatan webinar ini karena sejalan dengan program kerjasama antara Badan Ketahanan Pangan dengan Dharma Wanita Persatuan dan berharap dapat selalu saling berkoordinasi dalam mendukung kegiatan pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan melalui pemanfaatan lahan pekarangan.

Pada acara webinar ini menampilkan beberapa narasumber yang akan menyampaikan materi. Pemateri pertama Afra Agung Heriadi yang memaparkan “Pekarangan Pangan Lestari (P2L) sebagai Solusi Ketahanan Pangan Keluarga.”
“Di era pandemi covid 19 ini mendorong masyarakat mampu menyediakan keragaman pangan yang bergizi, seimbang melalui pemanfaatan lahan/pekarangan. Pemanfaatan lahan ini gunanya untuk menjamin ketersediaan dan akses pangan rumah tangga, optimalisasi lahan yang belum termanfaatkan, menambah estetika juga saebagai sarana edukasi.”

Selanjutnya Dr. Indarti Puji Lestari, M.Si memaparkan materi “Microgreen si Kecil Alternatif Pangan Kaya Manfaat”, disampaikan oleh Indarti bahwa microgreen merupakan produk baru yang tampilannya menggoda karena mungil dan kaya akan warna. Selain itu juga tanpa pestisida, lebih bergizi, lebih cepat panen dan juga penggunaan air yang sedikit.
Terakhir Eva Lasti Apriyani menerangkan tentang “Edible Flower sebagai Pangan dan Hiasan Hidangan”
Dikatakan oleh Eva, pengertian dari Edible Flower adalah bunga yang dapat dimakan, seperti bunga Rosella, bunga sapron, bunga telang dan sebagainya.
Iapun menyarankan agar jangan makan bunga pinggir jalan atau yang dipetik di taman umum karena kemungkinan sudah disemprot dengan pestisida. Selain itu Edible Flower mempunyai manfaat dapat mengatasi masalah pencernaan, membantu menjaga kulit tetap segar dan awet muda.
