
Merdeka Belajar dalam Peta Jalan Pendidikan
Proses belajar mengajar dalam jaringan (daring) disebabkan pandemi Covid-19 yang sudah berjalan hampir dua tahun ini bukanlah tanpa kendala. Banyak kendala yang dialami baik oleh siswa, guru maupun para orang tua sendiri, seperti lokasi rumah yang tidak terjangkau jaringan internet, quota internet siswa yang sangat minim juga media pembelajaran yang dipergunakan para guru seringkali monoton sehingga membuat para siswa merasa jenuh.
Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset dan Teknologi sejak tahun 2019 telah mencanangkan reformasi sistem pendidikan Indonesia melalui kebijakan Merdeka Belajar yang memberi kemerdekaan setiap unit pendidikan berinovasi.
Untuk menyosialisasikan kebijakan itu, Kemendikbudristek bekerjasama dengan DWP Pusat melaksanakan Webinar Sosialisasi Kebijakan Kemerdekaan Belajar dengan tema “Merdeka Belajar dalam Peta Jalan Pendidikan,” Kamis 24 Juni 2021.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan setiap anak pada dasarnya mempunyai rasa ingin tahu dan mau belajar sehingga tidak ada yang namanya anak pemalas atau tidak bisa. Oleh karena itu diharapkan agar para orang tua membebaskan mereka untuk memilih apa yang disukai sesuai keinginan dan kemampuan masing-masing anak.
Menteri Nadiem juga menuturkan, “Saya yakin, semua orang tua di sini menginginkan anak-anak kita menjadi pelajar yang cerdas, berprestasi dan juga menjaga nilai-nilai kesantunan,”
“Kebijakan Merdeka Belajar memberi kemerdekaan setiap unit pendidikan untuk berinovasi. Konsep ini menyesuaikan kondisi dimana proses belajar mengajar berjalan, baik sisi budaya, kearifan lokal, sosial-ekonomi maupun infrastruktur,” jelas Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan, Ibu Erni Tjahjo Kumulo.
Merdeka Belajar; rangkaian episode Merdeka Belajar; perkembangannya; serta cita-cita dan harapan kebijakan Merdeka Belajar sebagai rangkaian Peta Jalan Pendidikan adalah untuk mewujudkan tujuan nasional Pendidikan yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam mewujudkan Indonesia Maju, lanjut Ibu Erni Tjahjo
Penasihat DWP Kemendikbudristek, Ibu Franka Makarim mengajak para ibu untuk serentak bergerak dan mendukung cita-cita dan merdeka belajar, dimulai dengan menciptakan kemerdekaan di keluarga kita masing-masing.
Anak-anak yang merdeka dalam belajar dan terus memiliki keinginan belajar sepanjang hayatnya adalah mereka yang akan menjadi pelajar Pancasila yang menjadi generasi penerus Indonesia yang memerdekakan bangsanya.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto selaku narasumber mengatakan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah beberapa program yang akan dicapai diantaranya pengurangan kesenjanganan dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar antara sekolah dan kinerja terbaik dan terendah, skor PISA, jumlah Sekolah Penggerak, dan Angka Partisipasi Kasar.
Selain itu untuk guru dan tenaga kependidikan, ada beberapa program yang menjadi target pemerintah di antaranya jumlah guru yang lulus program Pendidikan Profesi Guru (PPG) baru, jumlah Guru Penggerak, Kepala Sekolah yang diangkat dari latar belakang Guru Penggerak, Kepala Dinas Pendidikan Daerah dipilih berdasarkan persyaratan yang ditetapkan Kemendikbudristek, serta pengawas diangkat dari latar belakang Guru Penggerak, lanjut Wikan.