
Pencegahan Stunting Melalui Persiapan Calon Pengantin dan Pentingnya Menyusui
Untuk mendukung upaya membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya kehadiran keluarga dan bimbingan calon pengantin untuk mendukung ibu menyusui dan pencegahan stunting Kementerian Koordinator Bidang Pembanngunan Manusia dan Kebudayaan melalui Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda dan, Dharma Wanita Persatuan Pusat menyelenggarakan webinar nasional, “Pencegahan Stunting Melalui Persiapan Calon Pengantin dan Pentingnya Menyusui,” Sabtu 13 November 2021.
Pada pemutaran videotaping Motivational Speech Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan, Ibu Erni Tjahjo Kumolo, mengatakan Penanggulangan stunting menjadi tanggung jawab kita bersama, tidak hanya pemerintah tetapi juga setiap keluarga indonesia. Penting untuk memberikan edukasi kepada calon pengantin tentang pentingnya merencanakan kehamilan dengan baik untuk mencegah stunting.
“Tujuan pencegahan stunting adalah untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia sehingga dapat tumbuh kembang dengan baik, caranya dengan memberikan gizi yang cukup bagi bayi dan anak seperti Asi dan makanan bergizi.”
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Bhayangkari, Ibu Diana Listyo Sigit Prabowo, Plt. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes, drg. Kartini Rustandi, M.Kes, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kemenag, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, BKKBN, Nopian Andusti, S.E., M.T.
“Anak-anak merupakan aset penerus sehingga kita harus dapat mencetak generasi yang unggul, caranya adalah calon ibu memahami pentingnya gizi dan pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh kembang dengan sehat,” disampaikan
Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemenko PMK, Ibu Suryan Widati Muhadjir Effendy, SE, MSA, Ak, CA
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, Ibu Nia Umar, S.Sos, MKM, IBCLC menyampaikan bahwa menyusui adalah hak dua pihak yang tidak bisa dipisahkan yaitu ibu dan anak, namun pada kenyataannya di Indonesia angka menyusui baru 52%.
Menyusui pun mempunyai tantangan seperti, jumlah asi yang sedikit, promosi susu formula yang agresif serta kembalinya si ibu beraktifitas. Untuk itu maka Langkah yang harus diambil adala dengan calon ibu mendapatkan pelayanan atau edukasi yang tepat selain itu juga dukungan keluarga terutama suami.
Dr. dr. Meta Hanindita, Sp.A(K), selaku dokter anak menjelaskan bahwa stunting disebakan kerena kurangnya nutrisi berkepanjangan, selain itu juga biasanya berhubungan dengan kondisi sosioekonomi yang lemah, kondidi Kesehatan dan nutrisi ibu hamil.
Menyusui banyak sekali manfaatnya, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, mengandung hormon pertumbuhan juga meningkatkan bonding. Menyusui dengan segala manfaatnya termasuk ke dalam rekomendasi pemberian makan anak WHO untuk mencegah malnutrisi.