Women Empowering Women in Pandemic Situation: Indonesia’s Experience
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Ibu Bintang Puspayoga, SE,MSI pada acara webinar bertajuk Women Empowering Women in Pandemic Situation: Indonesia’s Experience, Kamis 14 Oktober 2021 mengatakan perempuan hampir mengisi setengah dari populasi Indonesia juga dunia, untuk itu kemajuan dunia tidak bisa tercapai tanpa keterlibatan aktif dan penuh dari perempuan di segala bidang.
“Perempuan lebih banyak bekerja pada sektor pekerjaan informal yang lebih rentan dalam hal jaminan sosial dan perlindungan hak perempuan.”
Namun sayangnya terjadi ketimpangan gender termasuk dalam bidang ekonomi . Padahal perempuan adalah kekuatan ekonomi yang luar biasa di masa-masa genting ini, perempuan yang berdaya secara ekonomi juga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya, ia dapat memberikan nutrisi yang layak bagi anak-anaknya .
Menteri Tenaga Kerja RI,Dr. Ida Fauziyah, MSi menyatakan, “Dalam situasi pemdemi yang sangat sulit ini tidak menyurutkan semangat perempuan untuk terus berkarya dan bekerja demi kehidupan dan kesejahteraan keluarganya yang lebih baik lagi.”
Ini artinya potensi dan daya tahan kaum perempuan di Indonesia sangatlah besar untuk bisa diberdayakan memajukan perekonomian termasuk disaat krisis seperti sekarang ini
Pada kesempatan ini pula diadakan diskusi panel dengan menghadirkan beberapa orang narasumber yang ahli di bidangnya masing-masing.
Ir. Arlinda Imbang Jaya, MA, pada diskusi panel ini menerangkan bahwa dampak pandemi covid-19 terhadap perdagangan global menyebabkan pelarangan ekspor impor beberapa komoditas pangan dan Kesehatan juga terdapat peningkatan biaya logistik.
Untuk itu diperlukan beberapa strategi penanganannya dengan penetrasi pasar non tradisional, fokus UMKM ekspor, dan reformasi regulasi.
“Membangun keluarga yang berketahanan dapat dilakukan dengan menjaga kelekatan setiap anggota keluarga , terbuka pada setiap perubahan juga mendorong setiap anggota keluarga untuk proaktif dan ikut memecahkan masalah,” hal ini disampaikan oleh Dr. Femmy Eka Kartika Putri MPsi
Sedangkan Gati Wibawaningsih , Eng.MA menerangakan bahwa tujuan partisipasi perempuan dalam industri kecil dan menengah adalah untuk mengembangkan industri di daerah dengan memanfaatkan sumber daya setempat, meningkatkan sumber pendapatan, taraf hidup dan kesejahteraan keluarga serta masyarakat dan terbentuknya wirausaha baru perempuan sehat dan berkembang yang produksinya untuk pasar lokal, ekspor dan domestik.
Kemajuan teknologi era digital di Indonesia menurut Mira Tayyiba, ST,MSEE membawa peluang dan tantangan di berbagai sektor, yang menyebabkan gender gap lebih nyata sehingga pendapatan perempuan Indonesia lebih rendah di bandikan laki-laki, pekerja perempuan lebih rentan tergantikan karena otomatisasi dibandingkan pekerja pria,